Senin, 24 Januari 2022

Baru Januari

Saya tertarik dengan sebuah catatan yang saya baca hari ini. Sampai akhirnya saya juga menjadikannya judul bagi catatan saya kali ini. Dua kata yang berhasil membuat saya membuka laman blogger ini dan menyempatkan menulis sebentar. Sebenarnya jika saya berkesempatan menulis panjang, ingin rasanya menumpahkan rasa nano-nano yang terjadi di awal tahun ini. Tapi, sepertinya tidak akan bisa sebebas itu. Karena ini catatan terbuka. Memang lebih aman menangis sendiri, seperti biasanya, semoga Allah sudi mendengar keluh kesah yang sering saya ulang-ulang itu.

Padahal ini baru Januari.

Seseorang berkata pada saya, di tahun baru ini, saya harus ada progres besar-besaran. Banyak berdoa pada Allah. Banyak hal harus diperjuangkan. Termasuk menjadi pribadi yang lebih baik. Ada beberapa poin yang dia garis bawahi. Katanya, Semoga di tahun ini aku lebih berpasrah pada Allah, belajar ber-huznudzon padaNya, berhenti suudzon ke orang lain, kurangi mengeluh alias "nggerundeng", lebih ikhlas mengerjakan sesuatu, dan yang paling penting berusaha untuk lebih menjaga lisan.

Saya setuju, memang saya harus memperbaiki hal diatas.

Padahal baru Januari lo, tapi kemarin-kemarin ini saya banyak ujian kesabaran. SubhanAllah. Bahkan awal tahun dihiasi oleh pertengkaran besar yang menyesakkan. Alhamdulillah sekarang sudah mereda. Dan salah satu penyebabnya adalah saya yang kurang menjaga lisan. Jangan tiru saya guys.

Sebenarnya Januari kali ini berlalu agak cepat, buktinya hari ini sudah tiba di tanggal 24. Satu sisi saya benar-benar tidak ingin waktu berlalu sangat cepat, karena itu berarti saya semakin tua, satu hal yang kuharap berjalan agak lambat, hehe.

Tetapi, harus tetap bersyukur karena hari ini baru Januari, semoga diberi kesempatan hidup dan dapat mewujudkan mimpi2 di tahun ini. Aamiin..

Kamis, 30 Desember 2021

Kaleidoskop 2021 ala Saya


Tahun 2021 udah hampir berakhir, tapi sampai sekarang saya tetap nggak pantes bikin kaleidoskop 2021. 

Oke sebelum saya ngegalau, lebih baik saya bersyukur dulu atas tahun 2021 ini. Saya sangat bersyukur pada Allah atas segala yang diberikan kepada saya, seluruhnya.  Alhamdulillah, dibalik segala keprihatinan dan kesederhanaan, saya dan keluarga masih bisa makan, diberikan kesehatan, dan keselamatan. Alhamdulillah ya Allah.. terima kasih.

Senin, 13 Desember 2021

Jangan Putus Asa dengan Garis Hidupmu!

Kalo jalannya kehidupan bisa dipilih, mungkin sebagian dari kita akan memilih hidup yang lebih baik dari yang sekarang, tapi bisa juga tidak. Siapa yang tidak ingin dilahirkan di keluarga yang sholeh sholehah, berkecukupan, dermawan, yang tenteram, atau mungkin ingin dilahirkan di keluarga yang cantik tampan, tempat tinggal yang aman, saudara-saudara yang baik. Tentu saja semua orang pasti bahagia jika bisa demikian. 

Terbaru saya sepintas melihat meme di twitter tentang kelahiran anak kedua Raffi Ahmad yaitu Rayyanza Malik Ahmad. Pembuat meme seolah menyiratkan betapa beruntungnya Rayyanza ditakdirkan menjadi anak dari orang yang sangat berkecukupan seperti Raffi Ahmad, memiliki Nenek yang juga kaya seperti Ibu Rieta, yang bahkan memberikan tabungan senilai 1 Milyar untuk cucu barunya ini. Wow Masya Allah. Bisa dibayangkan kehidupan Rayyanza secara garis besar akan seperti kakaknya Rafathar. Tentu saja.